Sunday, February 3, 2013


RESERVOIR MINYAK DAN GAS

Dalam bagian ini akan dibahas mengenai reservoir minyak, tingkah laku reservoir serta identitas-identitasnya dan juga cara-cara peningkatan recovery.

Reservoir Minyak dan Gas

Reservoir minyak dan atau gas yaitu batuan-batuan yang berpori-pori dan permeable pada mana minyak dan atau gas bergerak serta berakumulasi. Dan melalui ini fluida dapat bergerak kearah titik serap (sumur-surnur produksi) dibawah pengaruh tekanan yang dimiliki atau yang diberikan dari luar.

Suatu reservoir yang dapat mengandung minyak dan atau gas harus memiliki beberapa syarat, yang merupakan unsur-unsur :
1.        Batuan reservoir (reservoir rocks).
2.        Lapisan penutup (sealing cap rocks).
3.        Perangkap reservoir (reservoir trap).

          Batuan Reservoir

Didefinidikan sebagai suatu wadah yang diisi dan dijenuhi minyak dan atau gas, berupa lapisan berongga/berpori-pori. Secara teoritis semua batuan, baik batuan beku maupun batuan metaforf dapat bertindak sebagai batuan reservoir, tetapi pada kenyataan 99 % batuan sedimen.

Jenis dari batuan reservoir ini akan berpengaruh terhadap besarnya porositas dan permeabilitas. Porositas merupakan perbandingan volume pori-pori terhadap volume batuan keseluruhan, sedangkan permeabilitas merupakan kemampuan dari medium berpori untuk mengalirkan fluida dan sebagai fungsi dari pada ukuran butiran, bentuk butiran serta distribusi butiran. Disamping itu batuan reservoir akan mempengaruhi juga apakan phase fluida yang mengisi pori-pori tersebut berhubungan atau tidak satu sama lainnya.

          Lapisan Penutup (Sealing Cap Rocks)

Minyak dan atau gas terdapat di dalam reservoir. Untuk dapat menahan dan melindungi fluida tersebut, maka lapisan reserveir ini harus mempunyai penutup di bagial luar lapisannya. Sebagai penutup lapisan reservoir biasanva merupakan lapisan batuan yang rnempunyai sifat kekedapan (impermeabel), yaitu sifat yang tidak dapat meloloskan fluida yarg dibatasinya.

Jadi lapisan penutup didefinisikan sebagai lapisan yang berada  dibagian atas dan tepi reservoir yang dapat dan melindungi fluida yang berada di dalam lapisan di bawahnya.

          Perangkap Reservoir (Reservoir Trap)

Merupakan unsur pembentuk reservoir sedemikian rupa sehingga lapisan beserta penutupnya merupakan bentuk yang konkap ke bawah, hal ini akan mengakumulasikan minyak dalam reservoir.

 ASAL MULA HIDROKARBON

Ada dua teori yang mencoba untuk menjelaskan asal mula minyak bumi, yaitu teori organik dan teori anorganik. Secara umum teori yang paling banyak dianut adalah teori organik. Pada umumnya proses pembentukan minyak bumi melalui fasa-fasa sebagai berikut :
Æ  Pembentukannya, yaitu :
-          pengumpulan zat organik didalam sedimen
-          pengawetan zat organik didalam sedimen
-          perubahan zat organik menjadi minyak bumi

Æ  Migrasi dari minyak bumi yang tersebar didalam batuan sedimen ke perangkap dimana minyak berada.
Æ  Akumulasi dari tetes minyak yang tersebar didalam lapisan sedimen sehingga berkumpul menjadi akumulasi yang mempunyai nilai ekonomis.

Lingkungan Terdapatnya Minyak dan Gas Bumi

Hampir sebagian besar minyak dan gas bumi diketemukan pada lapisan batuan pasir karbonat. Sangat terbatas terbentuk batuan shale, batuan vulkanik, ataupun rekahan batuan kasar (basalt).
Studi pendahuluan meliputi geologi regional, yang menyangkut studi komparatif atau perbandingan dengan daerah geologi lainnya yang telah terbukti produktif. Studi ini mempertimbangkan formasi yang bisa dijadikan sasaran eksplorasi, struktur yang dapat bertindak sebagai perangkap dan seterusnya.
Pada umumnya lebih tebal lapisan sedimen didapatkan, kemungkinan ditemukannya minyak bumi akan lebih besar. Hal ini disebabkan karena pada umumnya lebih tebal lapisan sedimen itu, tentu lebih banyak lagi formasi yang dapat bertindak sebagai reservoir maupun sebagai batuan induk. Lebih luasnya batuan sedimen tersebar, akan lebih memungkinkan atau lebih leluasa kita mencari perangkap minyak dan gas bumi.


Subscribe to RSS Feed Follow me on Twitter!