Monday, October 15, 2012


DRIVE MECHANISM RESERVOIR

Sesudah selesainya tahap komplesi, fluida akan mengalir ke lubang bor. Fase awa dari produksi ini disebut fase produksi primer (primary production). Dalam fase ini energi reservoir mendorong HC dari pori-pori reservoir ke dalam lubang sumur dan naik ke permukaan. Mekanisme pendorong reservoir ini dibagi empat, yaitu water drive reservoir, dissolved/solution gas drive, gas cap drive dan combination drive.

1.    Water Drive Reservoir
Terjadinya aliran fluida dari reservoir ke permukaan disebabkan tenaga dorong air yang mengisi pori-pori yang ditinggalkan minyak, baik dari bawah samping maupun dari kedua-duanya.
Ciri-ciri :
- Tekanan relatif stabil (tetap tinggi)
- GOR rendah dan konstan
- WOR meningkat kontinyu
- Perilaku : sumur sembur alam sampai air berlebihan
- Perolehan minyak (RF) cukup tinggi (35-60)%
2.    Dissolved/Solution Gas Drive
Tenaga pendorong dari gas yang terlarut dalam minyak kemudian terbebaskan dan mengembang akhirnya mendesak minyak.
Ciri-ciri :
- Tekanan turun cepat dan menerus
- GOR mula-mula rendah kemudian naik cepat kemudian turun.
- Produksi air (Qw) kecil atau diabaikan
- Perilaku : memerlukan pumping pada tahap awal
- RF rendah (5-30) %

3.    Gas Cap Drive
Tenaga dorong dari tudung gas yang ada di atas minyak.
Ciri-ciri :
- Tekanan turun lambat tapi terus.
- GOR meningkat terus
- Qw hampir tidak ada.
- Perilaku : sumur sembur alam tergantung ukuran gas capnya.
- RF (20-40) %

4.    Combination Drive Reservoir
Tenaga dorong merupakan kombinasi dari dua atau lebih .
Fase berikutnya jika produksi mengalami penurunan maka dilakukan metode peningkatan produksi disebut fase produksi sekunder (secondary recovery). Mekanisme pendorong resrvoir ini antara lain : carcondioxide miscible flooding, steam flooding dan chemical flooding. Kemampuan recovery 50-60% dari total cadangan.

Beberapa sifat fluida yang perlu diketahui dan yang akan dibahas disini meliputi : sifat
fisik gas, sifat fisik minyak, dan sifat fisik air formasi.

1. Sifat Fisik Gas
Gas bumi merupakan campuran dari hidrokarbon golongan parafin terdiri dari C1
sampai C4 tiap molekulnya. Tetapi sering ditemukan gas bumi yang mengandung
hidrokarbon dengan berat molekul lebih besar dari molekul C1 sampai C4.
Disamping senyawa hidrokarbon, gas bumi juga mengandung CO2, N2, H2S, He dan
uap air. Pada umumnya prases terbesar pembentuk gas bumi adalaii komponen
methana yang dapat mencapai 98%.

Secara garis besar gas dapat digolongkan sebagai berikut:

Sweet gas, gas bumi yang tidak mengandung H2S dalam jumlah yang cukup
berarti.
Sour gas, gas bumi yang mengandung H2S dalam jumlah yang cukup beraili.
Dry gas, gas bumi yang tidak mengandung material-gasoline dalam jumlah yang
berarti.
Wet gas, gas bumi yang mengandung natural gasoline dalam jumlah berarti.
Sifat fisik gas yang akan dibahas disini adalah densitas, viskositas, faktor volume
formasi gas dan kompresibilitas gas. Sifat-sifat ini memberi peranan dalam
perkiran-perkiraan reservoir.

a. Densitas Gas (ρg)
Berat jenis atau densitas didefinisikan sebagai massa tiap satuan volume.
Sedangkan specific gravity gas didefinisikan sebagai perbandingan antara
rapatan massa gas dengan rapatan suatu gas standar, dimana biasanya yang
digunakan standar adalah udara kering yang diukur dalam volume, tekanan dan
temperatur sama. Dapat dinyatakan dengan persamaan sebagai berikut :

ρg = rapatan gas
ρu = rapatan adara

Sesuai dengan persamaan untuk gas ideal, maka rumus rapatan atau densitas gas
ideal adalah :
dimana :
m = barat gas, lb
V = volume gas, cuft
M = barat molekul gas, lb/lb mole
P = tekanan reservoir, psia
T = temperatur, Ro
R = konstanta gas = 10.73 psia cuft/lbmole oR

Rumus di atas hanya berlaku untuk gas berkomponen tunggal. Sedangkan untuk
gas campuran digunakan rumus sebagai berikut :

dimana :

z = faktor kompresibilitas gas
M= berat molekul tampak = ΣyMi
Y= fraksi mol komponen ke I dalam suatu campuran gas
M= BM komponen ke I dalam suatu campuran gas.


b. Viskositas Gas
Viskositas gas adalah ukuran tahanan fluida (gas) terhadap aliran yang
mempunyai satuan centipoise atau gram/100/ detik/1 centimeter. Viskositas gas
akan naik dengan bertambahnya suhu, dalam hal ini kebiasaan gas akan
berlainan dengan cairan, untuk gas campuran viskiositasnya tidak tergantung
dari tekanan. Gas sempurna berubah menjadi gas tidak sempurna bila tekanan
dinaikkan dan tabiatnya mendekati tabiat zat cair.

Salah satu cara menentukan viskositas gas yaitu dengan korelasi grafis
(Carr.et.al), dimana cara ini untuk menentukan viskositas gas campuran pada
sembarang tekanan maupun suhu dengan memperhatikan adanya gas-gas ikutan,
seperti H2S, CO2, dan N2. Adanya gas-gas non-hidrokarbon tersebut akan
memperbesar viskositas gas campuran.

c. Faktor Volume Formasi Gas (Bg)
Jika faktor volumc formasi gas diidentifikasikan sebagai volume dalam barrel
yang ditempati oleh satu standar cubic feet (SCF) pada temperatur 60°F pada
tekanan dan temperatur reservoir. Faktor volume formasi bertambah dengan
turunnya tekanan dan naiknya temperatur.



d. Kompresibilitas Gas (Cg)
Kompresibilitas gas didefinisikan sebagai fraksi perubahan volume gas yang
disebabkan oleh adanya perubahan volume gas yang disebabkan oleh adanya
perubahan tekanan yang mempengaruhinya, yaitu tekanan hidrostatik dan
tekanan udara kering, dinyatakan dengan persamaan :

e. Faktor Deviasi Gas (Z faktor)
Faktor deviasi gas dapat didefinisikan sebagai perbandingan volume sebenarnya
yang ditempati oleh gas pada suatu temperatur dan tekanan tertentu terhadap
apa yang ditempati bila ideal.
 

Untuk mengetahui harga Z diperlukan harga Ppc dan Tpc sehingga diperoleh
harga Pr dan Tr. Dari harga yang diperoleh, harga Z (deviation faktor) dapat
dilihat pada grafik korelasi Katz dan Standing.




Friday, October 12, 2012



RESERVOIR


Reservoir merupakan suatu tempat terakumulasi/terkumpulnya fluida hidrokarbon, yang terdiri dari minyak dan gas, dan air.Unsur-unsur yang menyusun reservoir adalah sebagai berikut :     


  1. Batuan reservoir, sebagai wadah yang diisi dan dijenuhi oleh minyak bumi, gas bumi atau keduanya. Biasanya batuan reservoir berupa lapisan batuan yang porous dan permeable. 
  2. Lapisan penutup (cap rock), yaitu suatu lapisan batuan yang bersifat impermeable, yang terdapat pada bagian atas suatu reservoir, sehingga berfungsi sebagai penyekat fluida reservoir.       
  3. Perangkap reservoir (reservoir trap), merupakan suatu unsur pembentuk reservoir yang             berupa suatu sinklin, yakni suatu bentuk cekungan, dimana nantinya akan terisi fluida,            yang secara urutannya dari atas ke bawah adalah fasa gas, minyak dan air.  


Perusahaan Migas Asing/KPS (Kontraktor Production Sharing
1. Internasional Amerada Hess (Indonesia-Pangkah) Ltd
2. APEX (Bengara II) Ltd 
3. BG International Limited 
4. ConocoPhillips 
5. Energy Equity Epic 
6. INPEX Corporation
7. Kalrez Petroleum Seram Ltd 
8. Kodeco Energy Co, Ltd
9. Korea National Oil Corporation (KNOC)  
10. KUFPEC (Indonesia) Ltd 
11. Sinopec International Petroleum 
12. Star Energy (Kakap) Ltd
13. Talisman Asia Ltd
14. Titan Resources (Natuna) Indonesia Ltd Zodan N.V.
15. Zudavi N.V.
16. Permintracer Petroleum Ltd
17. Petrochina International 
18. Petronas Carigali Berhad Ltd 
19. Petronas Carigali Rims - Joc Ltd 
20. Petronas Carigali Tanjung Jabung Ltd 
21. Petroselat Ltd
22. Premier Oil Natuna Sea, BV
23. Santos Limited 
24. Lundin B.V
25. Matrix Oil (Asahan) Pty Ltd
26. Indo-Pacific Resources (Java) Ltd  

Anak Perusahaan KPS:
1. BP Indonesia, anak perusahaan dari BP
2. Chevron Pacific Indonesia, anak perusahaan dari Chevron Corporation 
3. Chevron Indonesia d/h Unocal Indonesia, anak perusahaan dari Chevron Corporation 
4. CNOOC Southeast Sumatra Ltd, anak perusahaan dari CNOOC 
5. ConocoPhillips Indonesia Inc.Ltd, anak perusahaan dari ConocoPhillips 
6. ENI Indonesia Ltd, anak perusahaan dari Eni 
7. ExxonMobil Oil Indonesia, Inc, anak perusahaan dari ExxonMobil 
8. IMR-Petronusa Bumibakti
9. Kondur Petroleum S.A.
10. Lapindo Brantas Inc
11. Medco E&P Indonesia 
12. Sele Raya Merangin Dua
13. Shell Companies in Indonesia, anak perusahaan dari Shell
14. Total E&P Indonesie, anak perusahaan dari Total S.A. 
15. VICO Indonesia, anak perusahaan dari BP 

BUMN 
1. Pertamina

Badan Operasi Bersama
1. Badan Operasi Bersama (BOB) PT. Bumi Siak Pusako - Pertamina Hulu
2. JOB Pertamina - Medco Madura Pty Ltd
3. JOB Pertamina - Medco Simenggaris Pty Ltd
4. JOB Pertamina - Mobil Langsa Inc
5. JOB Pertamina - CONOCOPHLLIPS (Sakakemang) Ltd
6. JOB Pertamina - Costa International GROUP Ltd
7. JOB Pertamina - Golden Spike South Sumatra Ltd
8. JOB Pertamina - Irian Jaya Gas & Oil Co. Inc
9. JOB Pertamina - Lasmo (Malagot) Ltd
10. JOB Pertamina - Medco Tomoti Sulawesi Ltd
11. JOB Pertamina - Petrochina Salawati
12. JOB Pertamina - Petrochina Tuban
13. JOB Pertamina - Talisman
14. JOB Pertamina - Y P F Jambi Merang
15. JOB Pertamina - Golden Spike Indonesia Ltd



Ranking  
(2006)  
Nama Perusahaan  
Cadangan Minyak Cair  
(dalam Juta barrels)  
Cadangan Gas Alam
(dalam Milyar kaki kubik)  
Total Cadangan Minyak
(dalam juta barrels) 
1Saudi Arabian Oil Company (Saudi Arabia) 3259,900253,800303,285
2National Iranian Oil Company (Iran) 3138,400948,200300,485
3Qatar Petroleum (Qatar)315,207905,300169,959 
4Iraq National Oil Company (Iraq) 2,3115,000119,940134,135
5Petroleos de Venezuela.S.A. (Venezuela) 399,377170,920128,594 
6Abu Dhabi National Oil Company (UAE)  392,200198,500     126,132  
7Kuwait Petroleum Corporation (Kuwait) 3101,500 55,515 110,990 
8Nigerian National Petroleum Corporation (Nigeria) 336,220183,99067,671
9National Oil Company (Libya) 2,341,464 50,100 50,028 
10Sonatrach (Algeria) 2,312,200 159,00039,379 
11Gazprom (Russia)0171,17629,261 
12OAO Rosneft (Russia)17,51325,10821,805
13PetroChina Co. Ltd. (China)11,70657,11121,469 
14Petronas (Malaysia)5,360 82,99219,547
15OAO Lukoil (Russia)15,71528 15,720
16Egyptian General Petroleum Corp. (Egypt) 23,70058,500 13,700 
17ExxonMobil Corporation (United States)7,74432,61013,318 
18Petroleos Mexicanos (Mexico)11,04812,578 13,198 
19BP Corporation (United Kingdom) 5,49241,13012,523 
20Petroleo Brasilerio S.A. (Brazil) 9,613 12,547 11,578 
21Chevron Corporation (United States) 7,087 22,14010,870 
22Royal Dutch/Shell (Netherlands)3,776  40,895 10,767 
23ConocoPhillips (United States)6,320 25,438 10,668 
24Sonangol (Angola)39,035 9,530 10,664 
25Petroleum Development Oman LLC (Oman) 5,50030,000 10,628 
26Total (France)5,778 25,730 10,176 
27Statoil (Norway)2,38920,319 5,862 
28ENI (Italy)3,925 11,204 5,840 
29Dubai Petroleum Company (United Arab Emirates) 2,34,000 4,000 4,684
30Petroleos de Ecuador (Ecuador)34,517NR 4,517
31Pertamina (Indonesia) 390320,5384,414 
32EnCana Corp. (Canada)92713,3003,201 
33Occidental Petroleum Corporation (United States)2,2283,843 2,885 
34China National Offshore Oil Corp. (China)1,4906,232 2,555 
35Devon Energy Corporation (United States)9988,994 2,535 
36Anadarko Petroleum Corporation (United States)1,0148,5042,468
37Repsol YPF (Spain)952 8,137 2,343 
38Canadian Natural Resources (Canada)1,358 3,666 1,985 
39XTO Energy (United States)3089,4411,922 
40Ecopetrol (Columbia)1,4502,4391,867 
41Chesapeake Energy Corp. (United States)124 10,137 1,856
42Talisman Energy Ltd. (Canada)7495,4641,683 
43Apache Corp. (United States)1,1342,4461,552
44EOG Resources (United States)1797,745 1,503 
45Romanian National Oil Co. (Romania) 28633,550 1,470 
46BHP Billiton Ltd (Australia)5654,727 1,373 
47BG Group PLC (United Kingdom)3935,5721,345 
48Hess Corp. (United States)885 2,668 1,341 
49Marathon Oil Corp. (United States)6503,450 1,240
50Shell Canada Ltd. (Canada)8081,4001,047


PEMBORAN EKSPLORASI

Tujuan :
Membuktikan adanya hidrokarbon (HC)
Mendapatkan data bawah permukaan sebanyak mungkin

Langkah-langkah :
Pembuatan rencana pemboran : titik koordinat, elevasi, perkiraan lithologi dan tekanan formasi, program lumpur, konstruksi sumur, program coring, analisa cutting, logging, dan testing.
Persiapan pemboran : pembuatan jalan, jembatan, pemilihan menara bor dan peralatan yang sesuai, pemasangan alat pembantu (jaringan telekomunikasi, air, listrik, dsb), perhitungan perkiraan biaya pemboran.
Pemboran eksplorasi sekaligus mengumpulkan data-data formasi melalui coring dan pemeriksaan cutting.


B. EVALUASI FORMASI

Bila tidak prospek sumur ditutup, sebaliknya bila prospek, sumur diselesaikan

Perencanaan pemboran deliniasi

Persiapan pemboran deliniasi


C. PEMBORAN DELINIASI

Tujuan :
Menentukan batas-batas reservoir
Menentukan bentuk struktur reservoir
Menentukan batas GOC dan WOC
Langkah-langkah :
Pemboran deliniasi biasanya 3 atau 4 buah sumur masing-masing di sebelah Utara, Selatan, Timur dan Barat dari antiklinalnya.
Analisa data
Perhitungan perkiraan besarnya cadangan dengan metoda volumetrik
Perencanaan jumlah dan letak sumur pengembangan yang harus di bor untuk mengeksploitasi lapisan tersebut


D. PEMBORAN PENGEMBANGAN DAN TAHAP PRODUKSI

Tujuan :
Memperjelas dan mempertajam hasil pemboran sebelumnya
Mengetahui rate produksi
Mengetahui kumulatif produksi
Test produksi dengan Drill Steam Test (DST) dan survey lubang bor dengan logging

Langkah-langkah :
Perencanaan dan persiapan pemboran
Pemboran sumur-sumur pengembangan
Penyelesaian sumur-sumur pengembangan
Perencanaan dan persiapan pemasangan fasilitas produksi, dsb
Kegiatan memproduksi dan transportasi

EKSPLORASI MIGAS DAN PANAS BUMI
           
Eksplorasi merupakan kegiatan penting dalam industri migas. Eksplorasi jangan hanya diartikan sebagai usaha penemuan/penambahan lapangan baru atau perluasan daerah produksi, tetapi lebih merupakan peningkatan cadangan minyak bumi. Disiplin ilmu yang dibutuhkan dalam eksplorasi antara lain Manager, Geologist, Petrophysic, Geophysict, PE/RE, Drilling, Support (IT, Logistic, Facility)



Tahapan Eksplorasi
#  Perencanaan eksplorasi

*  Pemilihan daerah eksplorasi
a. Keadaan geologi
b. Keadaan ekonomi
c. Sosial politik

*  Studi pendahuluan
a. Ketebalan dan penyebaran sedimen
b.Stratigrafiregional
c. Tektonik dan sejarah geologi
#  Operasi survey lapangan

*  Survey Awal
a. Pemotretan udara
b. Pemetaan geologi permukaan
c. Penyelidikan Geofisika

*  Survey Detail
a. Survey geologi permukaan
b. Survey Seismik
c. Survey gravitasi
d. Pemboran stratigrafi
#  Penilaian dan prognosis prospek
*  Penilaian (geologi,ekonomi, logistik dan kesampaian daerah)
*  Prognosis (lokasi yang tepat, kedalaman akhir, latar belakang geologi, lapisan yang diharapkan, kedalaman puncak formasi yang ditembus, jenis survey lubang bor/log)
#  Pemboran eksplorasi
*  Penemuan
*  Sumur kosong
*  Kegagalan mekanik
#  Pengembangan dan reevaluasi daerah
*  Geologi Produksi
*  Reevaluasi Daerah

Perencanaan eksplorasi meliputi :
#  Pemilihan daerah eksplorasi
Pemilihan daerah eksplorasi juga berhubungan dengan permintaan daerah kuasa pertambangan yang berlaku terutama untuk perusahaan minyak dan gas bumi asing. Jadi selain menyangkut keadaan geologinya, pemilihan daerah ini tergantung dari negara atau benua tempat dilakukan eksplorasi, di darat atau pantai.
#  Studi pendahuluan
Meliputi studi geologi regional yang manyangkut studi komparatif atau perbandingan dengan daerah geologi lainnya yang telah dieksplorasi, struktur yang bertindak sebagai perangkap dan seterusnya, serta juga memperhatikan feasibility study.
#  Operasi eksplorasi
1.        Survey Geologi Permukaan
Pemetaan geologi pada permukaan secara detail dapat dilakukan jika memang terdapat singkapan pada rintisan dan juga di sepanjang sungai.
2.        Survey Seismik
Untuk survey detail, metoda seismik merupakan metoda yang paling teliti dan dewasa ini telah melalupaui kemampuan geologi permukaan. Metoda yang digunakan adalah khusus metoda refleksi. Walaupu pemetaan geologi detail terhadap tutupan telah dilakukan, untuk penentuan kedalaman objektif pemboran serta batuan dasar dan juga lapisan yang akan menghasilkan minyak.
3.        Survey Gravitasi Detail
Survey gravitasi detail kadang-kadang juga digunakan untuk mendetailkan adanya suatu tutupan (closure), terutama jika yang diharapkan adalah suatu intrusi kubah garam (salt dome) atau suatu terumbu, dari stu diharapkan terdapatnya kontras dalam gravitasi antara lapisan penutup dengan batuan reservoir atau batuan garam. Metoda ini sudah agak jarang digunakan karena teknologi seismik sudah semakin maju.

#  Prognosis
Semua prospek yang telah dipilih serta dinilai dalam suatu sistem penilaian, kemudian dipilih untuk dilakukan pemboran eksplorasi terhadapnya. Maka semua proses ini haruslah diberi prognosis. Yang dimaksud dengan prognosis adalah rencana pemboran secara terperinci serta ramalan-ramalan mengenai apa yang akan ditemui waktu pemboran dan pada kedalaman berapa. Prognosis ini meliputi:
1.        Lokasi yang tepat
Lokasi ini biasanya harus diberikan dalam koordinat. Untuk mencegah kesalahan dalam lokasi titik terhadap tutupan struktur, sebaliknya semua koordinat lokasi tersebutpenentuannya dilakukan dari pengukuran seismik, terutama jika tutupan ditentukan oleh metoda seismik. Jika hal ini terjadi di laut misalnya, maka pengukuran harus dilakukan dari pelampung (buoy) yang sengaja ditinggalkan di laut pada pengukuran seismik, juga dari titik pengukuran radar di darat. Setidak-tidaknya pengukuran lokasi itu harus teliti sekali sebab kemelesetan beberapa ratus meter dapat menyebabkan objektif tidak diketemukan.

2.        Kedalaman Akhir
Kedalaman akhir pemboran eksplorasi biasanya merupakan batuan dasar cekungan sampai mana pemboran itu pada umumnya direncanakan. Penentuan kedalaman akhir ini sangat penting karena dengan demikian kita dapat memperkirakan berapa lama pemboran itu akan berlangsung dan dalam hal ini juga untuk berapa lama alat bor itu ita sewa. Penentuan kedalaman akhir ini didasarkan atas data seismik, setelah dilakukan korelasi dengan semua sumur yang ada dan juga dari kecepatan rambat reflektor yang ditentukan sebagai batuan dasar.

3.        Latar Belakang Geologi
Alasan untuk pemboran didasarkan atas latar belakang geologi. Maka harus disebutkan keadaan geologi daerah tersebut, formasi yang diharapkan terdapat di daerah tersebut, alasan pemboran eksplorasi di lakukan di daerah tersebut, jenis tutupan prospek dan juga struktur yang diharapkan dari prospek tersebut.

4.        Objektif atau Lapisan Reservoir yang Diharapkan
Ini biasanya sudah ditentukan dari stratigrafi regional dan juga diikat dengan refleksi yang didapat dari seismik. Objektif lapisan reservoir ini harus ditentukan pada tingginya kedalaman yang diharapkan akan dicapai oleh pemboran, hal mana diperoleh oleh dari perhitungan kecepatan rambat seismik.

5.        Kedalaman Puncak Formasi yang akan Ditembus
Juga dalam prognosis ini harus kita tentukan formasi-formasi mana yang akan dilalui bor, maka kedalaman puncak (batas) formasi ini harus ditentukan dari batas seismik.

6.        Jenis Survey Lubang Bor yang akan Dilaksanakan
Pada setiap pemboran eksplorasi selalu dilakukan survey lubang bor. Survey meliputi misalnya peng-log-an lumpur, cutting, listrik, radioaktif, dsb. Sebaiknya pada pemboran eksplorasi dilakukan survey yang lengkap, selain itu juga harus direncanakan apakah akan dilakukan pengambilan batu inti (core) atau tidak.

Dalam pembuatan prognosis ini juga pada ahli geologi juga harus bekerja sama dengan bagian eksploitasi dan bagian pemboran. Dengan demikian diharapkan diperoleh hasil yang sangat baik dalam pengembangan suatu lapangan nantinya.

Metode Survey
*  Gravity Survey
*  Magnetic Survey
*  Seismic Survey