KLASIFIKASI BATUAN BEKU
BERDASARKAN KOMPOSISI KIMIA DAN MINERALOGI
A. Klasifikasi Batuan
Beku Berdasarkan Komposisi Kimia
Menurut Hulburt (1977)Pembagian batuan bekuberdasarkan komposisi
ini telah lama menjadi standar dalam geologi, dan di bagi dalam empat golongan
yaitu :
a. Batuan Beku Asam
Termasuk golongan ini
bila batuan beku tersebut mengandung silika (SiO2) lebih
dari 66%.contoh batuan ini dalah Granit dan Ryolit. Batuan yang tergolong
kelompok ini mempunyai warna terang (cerah) karena (SiO2) yang kaya
akan menghasilkan batuan dengan kandungan kuarsa, dan alkali feldspar dengan
atau tanpa muskovit.
b. Batuan Beku Menengah (intermediat)
Apabila batauan tersebut mengandung 52 – 66% silika maka
termasuk dalam kelas ini. Batuan ini akan berwarnagelap karena tingginya
kandungan mineral feromagnesia. Contoh batuan ini adalah Diorit dan Andesit.
c. Batuan Beku Basa
Yang termasuk kelompok batuan beku ini adalah bataun yang
mengandung 45 – 52% silika. Batuan ini akan memiliki warna hitam kehijauan
karena terdapat kandungan mineral olivine. Contoh batuan ini adalah Gabbro dan
Basalt.
d. Batuan Beku Ultra Basa
Golongan batuan beku ini
adalah apabila bataun beku mengnadung 45% SiO2 . Warna batuan
ini adalah hijau kelam karena tidak terdapat silika bebas sebagai kuarsa.
Contoh batuan ini adalah Peridotit dan Dunit.
B. Klasifikasi Batuan
Beku Berdasarkan Mineralogi
Analisa kimia batuan beku itu pada umumnya memakan waktu, maka
sebagian besar klasifikasi batuan beku berdasarkan atas susunan mineral dari
batuan itu. Mineral-mineral yang biasanya dipergunakan ialah mineral kuarsa,
plagioklas, potassium feldspar dan foid untuk mineral felsik. Sedangkan untuk
mafik mineral biasanya mineral amphibol, piroksen, dan olivine (Graha 1987).
Klasifikasi yang didasarakan atas mineralogi dan tekstur akan
lebih dapat mencerminkan sejarah pembentukan batuan daripada atas dasar
komposisi kimia. Tekstur batuan beku adalah mengambarkan keadaan yang
mempengaruhi pembentukan batuan itu sendiri. Seperti tekstur granular memberi
arti akan keadaan yang serba sama, sedangkan tekstur porfiritik memberikan
artibahwa terjadi dua generasi pembentukan mineral. Dan tekstur afanitik
mengambarkan pembekuan yang cepat (Graha, 1987).
Klasifikasi batuan beku yang dibuat oleh Russell B Travis
(1955), dalam klasifikasi ini tekstur batuan beku yang didasrkan pada ukuran
butir mineralnya dapat dibagi menjadi:
a. Batuan Dalam
Bertekstur faneritik yang berarti mineral-mineral menyusun
batuan tersebut dapat dilihat dengan mata biasa tanpa bantuan alat pembesar.
b. Batuan Gang bermasa dasar faneritik
Bertekstur porfiritik dengan masa dasar faneritik.
c. Batuan Gang bermasa dasar afanitik
Bertekstur porfiritik dengan masa dasar afanitik.
d.Batuan Lelehan
Bertekstur afanitik, dimana individu mineralnya tidak dapat
dibedakan atau dilihat dengan mata biasa.
Link : Sumber
Link : Sumber
0 comments:
Post a Comment