Beberapa sifat fluida yang perlu diketahui dan yang akan dibahas disini meliputi : sifat
fisik gas, sifat fisik minyak, dan sifat fisik air formasi.
1. Sifat Fisik Gas
Gas bumi merupakan campuran dari hidrokarbon golongan parafin terdiri dari C1
sampai C4 tiap molekulnya. Tetapi sering ditemukan gas bumi yang mengandung
hidrokarbon dengan berat molekul lebih besar dari molekul C1 sampai C4.
Disamping senyawa hidrokarbon, gas bumi juga mengandung CO2, N2, H2S, He dan
uap air. Pada umumnya prases terbesar pembentuk gas bumi adalaii komponen
methana yang dapat mencapai 98%.
Secara garis besar gas dapat digolongkan sebagai berikut:
- Sweet gas, gas bumi yang tidak mengandung H2S dalam jumlah yang cukup
berarti.
- Sour gas, gas bumi yang mengandung H2S dalam jumlah yang cukup beraili.
- Dry gas, gas bumi yang tidak mengandung material-gasoline dalam jumlah yang
berarti.
- Wet gas, gas bumi yang mengandung natural gasoline dalam jumlah berarti.
Sifat fisik gas yang akan dibahas disini adalah densitas, viskositas, faktor volume
formasi gas dan kompresibilitas gas. Sifat-sifat ini memberi peranan dalam
perkiran-perkiraan reservoir.
a. Densitas Gas (ρg)
Berat jenis atau densitas didefinisikan sebagai massa tiap satuan volume.
Sedangkan specific gravity gas didefinisikan sebagai perbandingan antara
rapatan massa gas dengan rapatan suatu gas standar, dimana biasanya yang
digunakan standar adalah udara kering yang diukur dalam volume, tekanan dan
temperatur sama. Dapat dinyatakan dengan persamaan sebagai berikut :
ρg = rapatan gas
ρu = rapatan adara
Sesuai dengan persamaan untuk gas ideal, maka rumus rapatan atau densitas gas
ideal adalah :
dimana :
m = barat gas, lb
V = volume gas, cuft
M = barat molekul gas, lb/lb mole
P = tekanan reservoir, psia
T = temperatur, Ro
R = konstanta gas = 10.73 psia cuft/lbmole oR
Rumus di atas hanya berlaku untuk gas berkomponen tunggal. Sedangkan untuk
gas campuran digunakan rumus sebagai berikut :
dimana :
z = faktor kompresibilitas gas
Ma = berat molekul tampak = Σyi Mi
Yi = fraksi mol komponen ke I dalam suatu campuran gas
Mi = BM komponen ke I dalam suatu campuran gas.
b. Viskositas Gas
Viskositas gas adalah ukuran tahanan fluida (gas) terhadap aliran yang
mempunyai satuan centipoise atau gram/100/ detik/1 centimeter. Viskositas gas
akan naik dengan bertambahnya suhu, dalam hal ini kebiasaan gas akan
berlainan dengan cairan, untuk gas campuran viskiositasnya tidak tergantung
dari tekanan. Gas sempurna berubah menjadi gas tidak sempurna bila tekanan
dinaikkan dan tabiatnya mendekati tabiat zat cair.
Salah satu cara menentukan viskositas gas yaitu dengan korelasi grafis
(Carr.et.al), dimana cara ini untuk menentukan viskositas gas campuran pada
sembarang tekanan maupun suhu dengan memperhatikan adanya gas-gas ikutan,
seperti H2S, CO2, dan N2. Adanya gas-gas non-hidrokarbon tersebut akan
memperbesar viskositas gas campuran.
c. Faktor Volume Formasi Gas (Bg)
Jika faktor volumc formasi gas diidentifikasikan sebagai volume dalam barrel
yang ditempati oleh satu standar cubic feet (SCF) pada temperatur 60°F pada
tekanan dan temperatur reservoir. Faktor volume formasi bertambah dengan
turunnya tekanan dan naiknya temperatur.
d. Kompresibilitas Gas (Cg)
Kompresibilitas gas didefinisikan sebagai fraksi perubahan volume gas yang
disebabkan oleh adanya perubahan volume gas yang disebabkan oleh adanya
perubahan tekanan yang mempengaruhinya, yaitu tekanan hidrostatik dan
tekanan udara kering, dinyatakan dengan persamaan :
e. Faktor Deviasi Gas (Z faktor)
Faktor deviasi gas dapat didefinisikan sebagai perbandingan volume sebenarnya
yang ditempati oleh gas pada suatu temperatur dan tekanan tertentu terhadap
apa yang ditempati bila ideal.
Untuk mengetahui harga Z diperlukan harga Ppc dan Tpc sehingga diperoleh
harga Pr dan Tr. Dari harga yang diperoleh, harga Z (deviation faktor) dapat
dilihat pada grafik korelasi Katz dan Standing.
0 comments:
Post a Comment